Menghitung Inventory Turnover
Cara Menghitung Inventory Turnover
Penting bagi perusahaan untuk mengukur efektivitas penjualan. Salah satu indikator penting untuk dapat mengukur penjualan dalam satu periode yaitu menggunakan Inventory Turnover.
Secara umum, untuk dapat menghitung inventory turnover yaitu dengan melakukan perbandingan antara harga pokok barang dengan rata-rata penjualan pada periode yang sama.
Rasio Inventory Turnover = Penjualan / Rata-Rata Persedian
Penggunaan rata-rata persediaan sebagai pengganti persediaan akhir yang sangat berfluktuasi di sepanjang tahunnya.
Penulisan lain rumus inventory turnover yang dapat Anda gunakan sebagai berikut :
Rasio Inventory Turnover = Penjualan / (Persediaan Awal+Persediaan Akhir) / 2
Perhitungan ini dapat membantu Anda dalam menentukan keputusan bisnis perusahaan. rasio perputaran persediaan dapat Anda gunakan untuk memantau perputaran stok dengan cermat sehingga Anda akan mendapatkan gambaran rasio investasi bisnis dengan lebih baik.
Perbaiki Strategi Harga
Kemudian lakukan perbaikan dalam strategi penetapan harga yang Anda gunakan agar harga yang ditetapkan lebih kompetitif dan lebih mudah terjual.
Cara menerapkan harga ini bisa Anda lakukan dengan mempertimbangkan penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga berdasarkan nilai, atau penetapan harga berdasarkan persaingan.
Menentukan strategi pemasaran yang tepat
Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, mungkin perlu dilakukan pengevaluasian terhadap produk yang dijual, termasuk mempertimbangkan untuk menghapus produk yang tidak laku dengan cepat dari daftar produk yang dijual.
Tips Meningkatkan Inventory Turnover Ratio
Jika perputaran persedaan tinggi maka semakin bagus kemampuan perusahaan dalam mengelola persediannya (Credit: Freepik.com)
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan inventory turnover rasio:
Meminimalkan biaya penyimpanan
Pebisnis seringkali mencari ruang penyimpanan sebelum menjual barang mereka. Jika Anda memiliki gudang atau area penyimpanan khusus, berarti Anda harus mengeluarkan biaya untuk menyimpan barang di tempat tersebut.
Perputaran persediaan berkaitan dengan upaya mengurangi biaya penyimpanan barang di lokasi penyimpanan Anda. Semakin lama suatu barang disimpan di gudang, semakin tinggi biaya penyimpanan dan premi asuransi yang harus Anda tanggung, dan semakin besar risiko barang tersebut menjadi usang.
Pengertian Rasio Inventory Turnover
Inventory turnover adalah pengukuran tentang seberapa efektif penjualan produk dalam kurun waktu tertentu dengan menghitung pula perbandingannya dengan rata-rata laju ekonomi. Rasio inventory turnover akan menjadi sebuah indikator yang baik dalam menentukan nilai kualitas persediaan dan pembeliaan yang efektif dalam manajemen persediaan (inventory management).
Di dalam rasio ini terdapat dua komponen penting, yakni pembelian barang (stock purchasing) untuk persediaan, dan penjualan (sales). Rasio inventory turnover yang tinggi menandakan perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli barang dagangannya dan dapat mengoptimalkan pengeluarannya. Artinya dapat dikatakan bahwa arus keluar produk cukup cepat.
Sebaliknya, apabila rasio inventory turnover rendah, maka penjualan dapat dikatakan tidak begitu baik karena artinya masih ada produk yang tertahan di gudang. Padahal produksi jalan terus-menerus. Hal inilah yang patut diwaspadai.
Bagi para investor, rasio inventory turnover juga dapat digunakan untuk melihat sekaligus mengukur likuidasi sebuah perusahaan yang bersangkutan. Pengukuran rasio ini juga menunjukkan seberapa mudah persediaan dapat dijual sehingga dapat dikonversi menjadi uang tunai.
Analisis dan tindak lanjut
Setelah menerapkan skala, Anda bisa melakukan analisis terhadap hasil inventory turnover yang didapat. Jika inventory turnover tergolong rendah, maka perusahaan perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan, seperti mempercepat proses penjualan, meningkatkan frekuensi restock barang.
Selain itu, meningkatkan promosi dan pemasaran, menurunkan tingkat persediaan, dan menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat. Sebaliknya, jika inventory turnover tergolong tinggi, perusahaan perlu mempertahankan strategi yang sudah diterapkan dan terus meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.
Tujuan dan Manfaat Rasio Perputaran Persediaan
Mengetahui nilai rasio perputaran persediaan memiliki beberapa tujuan dan manfaat penting bagi perusahaan:
Contoh Perhitungan Rasio Perputaran Persediaan
Misalkan, sebuah toko yang menjual handphone melaporkan penjualan sebesar Rp200 juta dalam laporan laba/rugi selama 1 bulan. Persediaan awal toko ini adalah Rp500 juta, sedangkan persediaan akhirnya adalah Rp300 juta. Bagaimana cara menghitung rasio inventory turnover tersebut?
Rumus untuk menghitung rasio perputaran persediaan adalah:
Rasio Perputaran Persediaan=Penjualan(Persediaan Awal+Persediaan Akhir2)\text{Rasio Perputaran Persediaan} = \frac{\text{Penjualan}}{\left(\frac{\text{Persediaan Awal} + \text{Persediaan Akhir}}{2}\right)}Rasio Perputaran Persediaan=(2Persediaan Awal+Persediaan Akhir)Penjualan
Sehingga perhitungannya adalah:
Inventory Turnover=Rp200.000.000(Rp500.000.000+Rp300.000.0002)=0.5 kali\text{Inventory Turnover} = \frac{Rp200.000.000}{\left(\frac{Rp500.000.000 + Rp300.000.000}{2}\right)} = 0.5 \, \text{kali}Inventory Turnover=(2Rp500.000.000+Rp300.000.000)Rp200.000.000=0.5kali
Toko handphone tersebut memiliki Inventory Turnover Ratio sebesar 0.5 kali dalam 1 bulan, yang merupakan angka normal dalam usaha dagang. Untuk membantu monitoring dan audit inventory secara independen bagi perusahaan Anda, percayakan pada jasa audit dari Odito Consulting!
Kunjungi Odito Consulting untuk informasi lebih lanjut dan konsultasikan kebutuhan audit inventory Anda.
Siklus hidup produk
Persediaan mengalami pergeseran sepanjang siklus hidup produk. Perputaran meningkat saat produk memasuki tahap pengenalan dan pertumbuhan, mencapai puncaknya pada tahap kedewasaan.
Meskipun demikian, penurunan penjualan dan inventory turnover dapat terjadi akibat kejenuhan pasar dan perubahan preferensi pelanggan. Dalam menghadapi situasi ini, penyesuaian harga dan strategi promosi dapat menjadi solusi untuk mengembalikan perputaran inventaris ke tingkat yang lebih sehat.